Cerita
dalam novel ini berawal dari sebuah tempat di daerah Belitung. Tempat itu
adalah Sekolah Dasar Muhammadiyah yang terletak di Gantung, Beltug Timur.
Ketika itu merupakan detik-detik yang sangat menegangkan yang di rasakan oleh
para anak-anak yang ingin sekolah di sekolah dasar tersebut. Kesembilan murid
yang sudah daftar diantaranya Lintang, Ikal, A Kiong, Sahara, Syahdan, Borek,
Trapani, dan Kucai merasa gelisah karena sekolah yang akan mereka tempati akan
ditutup apabila muridnya tidak mencapai 10 orang murid. Mereka semua pun sangat
cemas karena takut sekolahnya ditutup. Sekolah dasar Muhammadiyah ini merupakan
sekolah dasar Islam yang paling tua di Belitung, oleh sebab itu apabila sekolah
ini benar-benar ditutup, keluarga yang pra sejahtera akan kesulitan mencarikan
sekolah untuk anak-anaknya selain di sekolah dasar Muhamdadiyah ini. Hanya di
sekolah dasar inilah anak-anak yang kurang mampu hanya bisa mengenyam
pendidikan sekolah dasar mereka. Ketika semua murid dan orang tuanya sudah
sangat gelisah dan cemas, tiba-tiba datanglah Harun, seorang anak yang memiliki
kekurangan mental. Dia menjadi penyelamat bagi kesembian sahabat dan juga orang
tuanya, karena dengan datangnya Harun jumlah siswa yang mendaftar di sekolah
dasar Muhammadiyah genpa menjadi 10 orang murid.
Pada
akhirnya karena memenuhi syarat, sekolah dasar ini pun tidak jadi ditutup. Dari
titik inilah petualangan ke 10 anak itu di mulai. Sekolah pun sudah dimulai,
mereka menempatkan tempat duduknya masing-masing, bertemu dengan kepala sekolah
yaitu Pak Harfan, mereka saling berkenalan satu sama lainnya. Hal paling lucu
ketika sesi perkenalan adalah ketika A Kiong malah ketawa-ketawa saat ditanya
namanya oleh guru mereka yaitu Bu Muslimah. Hal-hal bodoh yang diperbuat Borek,
pemilihan ketua kelas diprotes oleh si Kucai, bakat yang dimiliki Mahar yang
sangat luar biasa, Ikal yang pernah mengalami jatuh cinta, hingga Lintang yang
mempertaruhkan nyawanya yang setiap harinya bersepeda pulang pergi dari rumah
ke sekolah yang jaraknya 80 km.
Kejadian-kejadian
yang ada menjadi sebuah hiasan indah dari kehidupan yang dialami dari kesepuluh
anak yang menyebut diri mereka Laskar Pelangi. Mereka memiliki guru yang sangat
baik, guru itu bernama Bu Muslimah atau sering dipanggil Bu Mus inilah yang
memberikan nama Laskar Pelangi untuk mereka.
Laskar
Pelangi menjadi pilihan karena kesepuluh anak itu sangat suka sekali dengan
pelangi. Semua kejadian baik itu susah maupun senang mereka lalui bersama di
kelas yang ketika pada malam hari dipakai menjadi kandang hewan ternak. Di
sekolah dasar Muhammadiyah inilah Ikal dan sahabat-sahabatnya memperoleh
kenangan-kenangan indah yang tidak akan pernah mereka lupakan. Kenangan seperti
ketika kisah cinta Ikal dan A Ling. Pada mulanya Ikal disuruh ibu guru Mus
untuk membeli kapur tulis di toko keluarganya A Ling. Ketika akan membayar,
Ikal melihat tangan dan kuku indahnya A Ling, sejak itulah hati Ikal selalu
berbunga-bunga selalu membayangkan indahnya kejadian itu. Ikal belum pernah
melihat kuku seindah A Ling. Pada akhirnya Ikal tahu bahwa orang yang memiliki
kuku indah itu namanya A Ling, Ikal pun langsung kasmaran dengan A Ling. Akan
tetapi, Ikal harus menelan pahitnya jatuh cinta, karena A Ling harus pindah ke
luar daerah untuk menemani sang bibi yang tinggal sendirian.
Peristiwa
ketika Mahar mempunyai ide yang sangat bagus untuk mengikuti lomba seperti
karnaval. Mahar memiliki ide untuk mengikuti lomba di karnaval itu dengan
menari. Mereka menari seperti orang kesurupan, itu disebabkan karena kalung
yang mereka pakai berasal dari buah yang sangat langka dan buah itu hanya ada
di Belitung saja, adalah tumbuhan yang menjadikan sekujur tubuh mereka gatal.
Hasilnya mereka semua menari seperti orang kemasukan setan. Tapi, berat
kejadian itu SD Muhammadiyah menjadi pemeang dalam lomba itu.
Ada sebuah
kejadian saat kedatangan Flo. Dia merupakan anak orang kaya yang pindah dari SD
PN, dan masuk ke dalam kehidupan para anggota Laskar Pelangi. Kedatangan Flo
membawa pengaruh yang sangat buruk bagi para anggota Laskar Pelangi, terutama
Mahar yang saat itu duduk sebangku dengan Flo. Sejak Mahar satu bangku dengan
Flo nilai Mahar menjadi jelek yang mengakibtkan Bu Mus sangat kecewa dan marah
kepada Mahar.
Setiap
hari yang di lewati mereka enuh dengan canda, tawa dan juga tangis. Tapi, di
belakang semua keceriaan yang mereka alami, seorang murid bernama Lintang yang
semangat dan kerja kerasnya untuk mendapatkan pendidikan patut kita teladani.
Ia tak kenal lelah untuk mengayuh sepedanya pulang pergi dari rumah ke sekolah
yang jaraknya sekitar 80 km. Itu karena Lintang memiliki alasan yang kuat yaitu
supaya dia bisa belajar. Lintang tidak pernah sama sekali merasa mengeluh akan
keadaannya itu meski ketika menuju ke sekolah dia harus melewati danau yang ada
buayanya. Lintang bisa dibilang murid yang cerdas. Hal ini dibuktikan ketika
dia mengikuti lomba cerdas cermat bersama Ikal dan Sahara. Ikal dan timnya bisa
mengalahkan tim dari Drs. Zulfikar yang merupakan guru sekolah orang kaya SD PN
yang memiliki ijazah dan juga sangat terkenal, dengan jawaban tim Ikal yang
membawa timnya menajdi juara cerdas cermat. Sayangnya semua kisah antara
Lintang dan teman-temanya berakhir dengan sedih. Para anggota Laskar Pelangi
harus berisah dengan si jenius Lintang. Lintang beserta sahabatnya telah
membuktikan bahwasannya bukan dengan fasilitas yang bisa menjadikan seseorang
itu pintar dan juga sukses, akan tetapi dengan kemauan yang tinggi dan bekerja
keras yang bisa mewujufkan impian yang kita impikan. Selang beberapa hari,
Lintang tidak pernah masuk sekolah, pada akhirnya sahabat Lintang dan Bu Mus
memperoleh surat dari Lintang. Surat ini menjelaskan misteri kenapa selama ini
Lintang tidak masuk sekolah. Alasan Lintang tidak bisa ke sekolah lagi
disebabkan karena ayah Lintang telah meninggal. Hal ini membuat anggota laskar
pelangi menjadi sedih yang sangat mendalam karena tidak bisa bertemu dengan
sahabatnya yang jenius itu.
Beberpa
tahun pun berlalu sampai mereka tumbuh menjadi dewasa, mereka semuanya
memperoleh pengalaman yang tak ternilai dari peristiwa yang dialami ketika
mereka belajar di SD Muhammadiyah. Sebuah ketulusan, persahabatan yang
ditunjukkan dan juga dicontohkan oleh Bu Mus, dan juga mimpi yang terus mereka
wujudkan. Akhir cerita Ikal melanjutkan sekolahnya di Paris, Sedangkan
teman-teman lainnya menjadi orang yang sukses dan membanggakan Belitung.
Tag :
Prosa
0 Komentar untuk "Sinopsis Laskar Pelangi"