TRAGEDI WINKA & SIHKA
Oleh : Sutardji Calzoum Bachri
kawin
kawin
kawin
kawin
kawin
ka
win
ka
win
ka
win
ka
win
ka
winka
winka
winka
sihka
sihka
sihka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
ka
sih
sih
sih
sih
sih
sih
ka
Ku
Memahami Puisi, 1995
Mursal Esten
Ketika Saya memberikan materi tentang puisi, yakni puisi Sutardji C. Bachri, tiba-tiba peserta didikku tertawa.
Saya: "Apa yang ditertawakan?"
Siswa: "Lucu pak, kalau dari bait-bait itu dibaca cepat".
dan siswa lain ikut tertawa.
Puisi karya Sutardji di atas memang mengagumkan. Betapa tidak,
secara normal seseorang mengartikan bahwa puisi tersebut tidak bermakna.
tipografi yang ditampilkan Sutardji tidak seperti biasanya. tidak
mengikat seperti puisi dahulu yang terikat oleh baris, bersajak ab-ab,
dll. Namun di sisi seorang pengunyah puisi, puisi dari Sutardji makanan
yang nikmat untuk rohani.
Betapa
tidak, pesan yang disampaikan Sutardji begitu dalam untuk semua orang
yang sudah berumah tangga. Dari puisi Tragedi Sihka dan Winka yang
menghadirkan kata kasih dan
"kawin", satu hal yang dapat kita petik adalah rasa kasih sayang
ternyata
mampu mengikat berbagai budaya dalam tali perkawinan. Seyogyanya rasa
kasih itu patut dijaga agar tidak perlu timbul berbagai tragedi dan
jalan kehidupan yang berkelok-kelok dan melelahkan.
Tragedi yang sebenar-benarnya dalam kehidupan kita adalah hampir
hilangnya rasa kasih dalam setiap sendi kehidupan. Hal ini tidak dapat
kita pungkiri dan kian hari keadaan ini kian nyata. Tentu dapat kita
bayangkan akan berapa banyak lagi tragedi yang akan terjadi setelah
terkikisnya kasih di antara sesama manusia. Sepatutnya kita berusaha
menjaga kasih itu agar tidak perlu patah, atau berubah menjadi benci.
Kasih sayang bukanlah penyebab utama adanya perkawinan. Namun, tanpa
adanya kasih sayang tidak akan ada perkawinan yang indah.
Dari puisi ini kita dapat memaknai kasih dan kawin dari sudut pandang
yang lain, serta mengenali sebuah tragedi lebih dekat. Dengan
membudayakan kasih sayang sesama manusia, tidak hanya perkawinan yang
akan terselamatkan, tetapi juga turut memengaruhi seluruh aspek
kehidupan manusia. Baik sebagai makhluk sosial, maupun sebagai makhluk
ciptaan Tuhan yang dikaruniai akal budi.
0 Komentar untuk "Makna (Personal) Puisi Tragedi Winkha dan Sikha Karya Sutardji Calzoum Bachri"